Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Contoh Kain Sintetis Paling Terkenal

Beberapa waktu silam, saya sempat mencari-cari kain untuk digunakan sebagai latar belakang (background) pembuatan video animasi anak untuk diupload ke YouTube.


Contoh Kain Sintetis
Contoh Kain Sintetis

Selama asik memilih, saya menyadari ternyata ada banyak jenis kain yang saya jumpai. Beberapa diantaranya terdengar cukup familiar. Namun nama-nama kain lainnya masih terdengar asing di telinga saya. 


Berangkat dari pengalaman tersebut, saya tertarik untuk berbagi tentang nama-nama kain. Terutama kain sintetis yang saat ini semakin populer dan semakin mudah kita jumpai.


Saat membeli pakaian, kita sering menemukan nama-nama kain yang digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan pakaian tersebut. Tapi, jarang sekali kita mengetahui bahwa beberapa serat kain tersebut sebenarnya adalah serat sintetis atau buatan.


Apa Itu Kain Sintetis?


Kain sintetis adalah kain yang terbuat dari serat sintetis atau serat filamen yang diolah secara kimiawi. Struktur serat ini berbentuk batangan yang bulat dan panjang.


Sifat kain yang terbuat dari serat buatan biasanya halus dan berkilau. Bahannya ringan. Bahkan lebih ringan jika dibandingkan dengan bahan kain organik seperti bahan wol atau katun.


Kelebihan dan Kekurangan Kain Sintetis


Kelebihan kain sintetis adalah:


  1. Mudah didapatkan dan harganya relatif murah
  2. Bahannya ringan dan sangat kuat. Jauh lebih kuat dibandingkan dengan kain alami
  3. Mudah dirawat dan tidak mudah kusut
  4. Kainnya cepat kering apabila basah
  5. Memiliki elastisitas dan fleksibilitas alami
  6. Mudah diwarnai
  7. Beberapa kain sintetis bisa menyerap kelembaban dan menyediakan ruang bernafas untuk kulit yang baik layaknya kain katun


Kekurangan kain sintetis adalah:


  1. Kain sintetis tidak tahan terhadap panas
  2. Tidak menyerap kelembaban
  3. Akan meleleh apabila dibakar dan meninggalkan residu berupa butiran cair
  4. Lengket di kulit apabila meleleh akibat terbakar
  5. Tidak berongga sehingga tubuh atau kulit akan sulit bernapas
  6. Tidak ramah lingkungan karena kain sintetis tidak dapat terurai secara hayati

Terlepas dari kelebihan maupun kekurangannya tersebut, saat ini kain yang terbuat dari serat sintetis cukup mudah kita temukan di pasaran. Dan, harganya pun jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kain yang terbuat dari serat alami. 


Berikut adalah 10 contoh kain sintetis yang paling populer dan paling sering kita temukan.


1. Kain nilon (nylon)


Kain nilon (nylon)
Kain nilon (nylon)

Perang dunia ke-2 menyebabkan kelangkaan kain sutra. Saat terjadi kelangkaan itulah, DuPont memperkenalkan kain sintetis yang terbuat dari serat nilon.


Kain ini kemudian semakin populer dan disukai karena mudah diperoleh dan harganya pun relatif murah.


Pakaian yang terbuat dari serat nilon sangat sensitif terhadap panas dan harus dicuci serta dikeringkan pada suhu dingin. Sifatnya yang fleksibel, lentur, dan cepat kering membuat serat nilon disukai untuk pembuatan koper, sikat gigi, bahan karpet, dan berbagai macam kain/benda lainnya.


2. Poliester (polyester)


Kain Poliester
Kain Poliester

Kain polyester adalah kain sintetis yang cukup populer seperti halnya kain nilon dan rayon. Kain ini juga ditemukan oleh DuPont pada akhir tahun 1930-an.


Kelebihan kain polyester terletak pada daya tahannya yang luar biasa, bentuknya tidak mudah berubah, tahan terhadap peregangan, tidak mudah menyusut atau mengkerut, serta tahan terhadap jamur dan abrasi. Selain itu, kain polyester juga bersifat hidrofobik yang artinya, mudah dicuci dan cepat kering.


3. Spandek (spandex)


Kain spandek
Kain spandek

Kain spandek adalah kain sintetis yang ringan dan sifatnya unik karena cocok digunakan sebagai bahan pakaian olahraga.


Kain ini bisa mengembang hingga 600% dan kembali kebentuk semula tanpa kehilangan integritasnya.


Seiring waktu, serat kain spandek biasanya akan terkikis karena penggunaan.


Beberapa bahan baku yang digunakan untuk membuat kain berbahan spandek diantaranya adalah polimer yang membuat kain ini menjadi sangat elastis dan kuat, stabil, serta mudah diwarnai.


Kain spandek banyak digunakan untuk membuat pakaian renang, pakaian selam, pakaian kompresi bedah (karena bisa menyerap kelembaban dengan cukup baik), serta baju sepeda.


Kain spandek adalah alternatif serat alami yang dianggap paling baik karena bisa menyerap kelembaban layaknya kain katun.


4. Microfiber


Kain microfiber
Kain microfiber

Kain microfiber terbuat dari tekstil sintetis yang benangnya sangat halus atau sangat kecil seperti akrilik, polyester, dan juga nilon.


Ukuran serat kain microfiber sekitar 1/20 diameter serat sutra. Karena itulah, kain ini terkenal sangat halus sehingga kerap digunakan sebagai kain pelapis atau untuk pembersih.


5. Lycra


kain lycra
Kain Lycra

Lycra adalah nama merek elastane, yaitu kain sintetis yang sangat elastis. Meskipun namanya berbeda, namun antara kain lycra dan kain spandek sebenarnya dibuat dari bahan yang sama.


Kain ini awalnya dikembangkan oleh DuPont Corporation pada tahun 1950-an.


Kelebihan kain lycra jika dibandingkan dengan kain sintetis lainnya terletak pada ketahanannya terhadap panas.


Kelebihan kain lycra lainnya adalah: memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang sangat baik, tahan terhadap peregangan, bisa dicuci dengan menggunakan suhu dingin atau panas, dan adem saat digunakan karena kulit bisa bebas bernapas.


Pakaian yang sering dibuat dari bahan lycra diantaranya adalah, celana legging, bra atau bra olahraga, kaos kaki, celana sepeda, hingga pakaian dalam.


6. Dacron (dakron)


Kain dakron
Kain dakron

Kita mengenal dakron sebagai bahan untuk mengisi bantal hingga boneka. Selain untuk mengisi bantal dan boneka, sebenarnya dakron juga sering digunakan untuk membuat kain sarung bantal, tirai, selang api bertekanan tinggi, kemeja pria, hingga gaun.


Kain berbahan dakron disukai karena tidak mudah mengkerut, lembut, cepat kering, dan tidak berjamur.


7. Acrylic


Kain akrilik
Kain akrilik

Kain akrilik sangat mirip dengan kain wol. Ini adalah kain sintetis murni yang sering digunakan sebagai pengganti wol Karena harganya yang lebih terjangkau tapi juga sama lembut dan hangatnya dengan kain wol.


Saat ini, semakin banyak pakaian wol yang tampaknya terbuat dari kain wool asli namun pada dasarnya terbuat dari kain akrilik. Membedakan kedua kain ini memang tidak mudah. Mengingat, kain wol dan kain akrilik (yang merupakan kain sintetis) memiliki tampilan dan kelembutan yang serupa.


8. Rayon


Kain rayon
Kain rayon

Kain rayon dikenal sebagai kain serbaguna. Kain ini memiliki sifat yang lembut layaknya kain sutra, dapat menyerap kelembaban dengan baik layaknya kain katun, dan terkenal halus layaknya kain wol. Karena itulah, kain rayon dikenal sebagai kain serbaguna.


Kain sintetis ini terbuat dari serat selulosa yang dimurnikan. Jadi, pada dasarnya kain rayon terbuat dari bahan alami. Meski demikian, untuk menjadikannya sebagai kain rayon, tetap dibutuhkan bahan kimia tertentu. Karena itulah, kain rayon kerap juga disebut sebagai kain semi sintetis.


Salah satu jenis kain rayon yang paling terkenal adalah ‘rayon viskosa.’ Kain ini sangat mirip dengan kain katun. Kain rayon viskosa dapat menyerap kelembaban dan menyediakan ruang bernapas untuk kulit layaknya kain katun.


Kain rayon banyak digunakan untuk membuat pakaian pakaian santai atau pakaian atletik. Selain itu, kain rayon juga kerap digunakan untuk membuat gaun dan blus serta pakaian luar.


Kain rayon bukankah kain yang tahan lama. Kain ini juga kerap dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti polyester dan katun. Karena itulah, sebelum mencuci kain ini, sebaiknya baca petunjuknya terlebih dahulu.


Mencuci dengan menggunakan mesin cuci standar bisa membuat kain kain ini jadi melar atau menyusut serta luntur. Karena itulah, kebanyakan kain rayon hanya direkomendasikan untuk dicuci tangan dicuci menggunakan mesin cuci.


9. Kevlar


Kain kevlar
Kain kevlar

Kain kevlar terbuat dari bahan plastik yang kokoh. Karena itulah, kain ini kerap digunakan sebagai kain untuk membuat rompi anti peluru dan yang baju perang yang tidak mudah tersayat pisau.


Kain kevlar 5 kali lebih kuat dari baja namun dengan bobot yang kurang lebih sama. Selain digunakan sebagai bahan utama untuk membuat baju atau rompi anti peluru, kain kevlar juga banyak digunakan untuk memperkuat ban dan bantalan rem.


10. Neoprene


Kain sintetis neoprena
Kain neoprena

Kain sintetis neoprena adalah kain alternatif yang banyak digunakan sebagai pengganti karet alam untuk membuat tas, pakaian selam, hingga pakaian olahraga.


Kain ini ditemukan oleh DuPont pada tahun 1930-an. Neoprene dikenal sangat kuat, bebas latex, tahan air, tidak mudah rusak apabila terkena pelarut, tidak mudah lapuk, tahan terhadap abrasi, dan tahan terhadap minyak.


Kesimpulan


Itulah 10 kain sintetis yang paling terkenal atau paling populer saat ini. Disamping kain-kain sintetis yang telah saya sebutkan diatas, Sebenarnya masih ada banyak kain sintetis lainnya yang dapat kita jumpai di pasaran. Seperti misalnya, kain Dyneema & Zylon yang dikenal sebagai salah satu serat kain terkuat, kain Avora, Lurex, Rhinotec, Solarmax, hingga Supplex.


Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

Posting Komentar untuk "10 Contoh Kain Sintetis Paling Terkenal"