Mengenal Hiperhidrosis Primer Penyebab Keringat Berlebihan
Saya merasa sangat mudah sekali berkeringat. Bahkan ketika cuaca tidak seberapa panas. Kalau dibandingkan dengan orang lain (di situasi yang sama), saya akan terlihat berkeringat jauh lebih banyak dari mereka. Hal ini membuat saya kerap bertanya-tanya, apa sih yang menyebabkan tubuh saya mengeluarkan keringat berlebihan?
Meskipun saya menganggap tubuh saya tidak normal seperti orang lain. Namun saya terlalu enggan untuk mencari tahu penyebab mengapa saya begitu mudah berkeringat? Tapi, baru-baru ini, saya menemukan sebuah artikel yang membahas tentang hiperhidrosis primer. Saya rasa, apa yang dibahas pada artikel tersebut sangat cocok dengan apa yang saya alami.
Hiperhidrosis (hyperhidrosis) adalah kondisi medis dimana tubuh berkeringat secara berlebihan. Tubuh bahkan bisa berkeringat tanpa dipicu cuaca hangat/panas atau aktivitas fisik seperti olahraga sekalipun.
Ketidaknormalan ini adalah faktor medis yang menurut penelitian, dialami oleh sekitar 1% orang di seluruh dunia. Dan saya merasa, saya adalah salah satunya.
Pasalnya, saya merasa mengalami kondisi yang kurang lebih sama seperti apa yang telah dijabarkan di atas. Dimana, tubuh saya sangat mudah berkeringat. Bahkan ketika saya tidak melakukan apapun.
Bahkan setelah mandi sekalipun. Saya bisa mengeluarkan keringat hingga membuat baju di bagian leher, dada, dan punggung jadi basah kuyup.
Jumlah keringat yang keluar bisa lebih parah kalau kondisinya sedang hangat atau kalau saya melakukan aktivitas tertentu meski tidak berat.
Keringat berlebihan sering membuat saya merasa terganggu dan kerap tidak percaya diri serta malu. Saya juga sering merasa enggan berlama-lama bertamu ke rumah orang ketika cuaca sedang hangat. Karena, khawatir tubuh akan mengeluarkan keringat berlebihan. Yang sudah pasti akan membuat saya merasa jadi tambah tidak nyaman.
Saya juga sering menolak untuk diajak makan di warung makan. Pasalnya, makanan hangat maupun pedas yang jadi favorit. Sering bikin saya keringetan jauh lebih banyak dibandingkan dengan nyangkul seharian. kondisinya akan tambah parah kalau warung makannya ternyata beratapkan seng yang panas atau tidak tersedia kipas dan sirkulasi udaranya buruk.
Karena alasan ini pulalah saya selalu berbekal deodorant atau antiperspirant untuk mencegah bau badan.
Meski penasaran, saya pribadi belum pernah mencari tahu apa penyebab hiperhidrosis. Hingga baru-baru ini, saya menemukan sebuah artikel yang membahas tentang masalah ini.
Pada artikel tersebut. Dikatakan bahwa penyebab hiperhidrosis primer bukalah penyakit tertentu. Keringat berlebihan yang muncul di ketiak, kaki, tangan, kepala atau dahi, hingga tubuh, lebih disebabkan oleh sistem saraf yang memicu kelenjar keringat untuk aktif bekerja.
FYI, disamping yang primer. Sebenarnya ada juga hiperhidrosis sekunder. Berbeda dengan yang primer, versi sekunder justru disebabkan karena kondisi kesehatan tertentu seperti, gangguan tiroid, penyakit diabetes, penyakit jantung, hingga obesitas.
Penggunaan obat-obatan seperti, obat tekanan darah, antibiotik, obat psikiatri, hingga suplemen juga bisa memicu hiperhidrosis sekunder.
Tapi buat saya, saya merasa kondisi ini sudah saya alami sejak lama (sejak kecil). Karena itulah, saya meyakini jika keringat berlebihan yang terjadi pada tubuh saya tergolong ke dalam hiperhidrosis versi primer.
Karena sering berkeringat secara berlebihan, saya jadi lebih suka menggunakan kaos berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.
Jadi, saya sengaja beli beberapa lembar kaos oblong untuk stok. Dalam kehidupan sehari-hari, saya lebih suka memilih menggunakan kaos oblong dibandingkan dengan kemeja. Meskipun, saya juga suka tampil sedikit agak formal dan rapi.
Untungnya, pekerjaan saya sebagai blogger dan penulis konten juga cukup mendukung. Dimana saya tidak perlu menggunakan pakaian formal ketika bekerja.
Tapi ketika harus menghadiri acara formal atau pergi beribadah ke masjid, saya akan berusaha menyesuaikan.
Untuk acara-acara formal seperti kondangan dan sejenisnya. Saya biasanya akan menggunakan singlet atau kaos dalam untuk meminimalisir keringat agar tidak membasahi baju.
Sedangkan untuk ke masjid, baru-baru ini saya memilih menggunakan gamis pendek berbahan jersey. Baju ini cocok digunakan ke masjid, tapi juga tidak terlihat terlalu kasual meski terbuat dari bahan kaos.
Nah teman-teman, kalau kalian ada yang mengalami hiperhidrosis primer seperti saya. Kalian bisa mencoba beberapa cara mengobati hiperhidrosis di bawah ini.
Jenis kaos yang saya pilih untuk saya gunakan sehari-hari adalah kaos oblong yang terbuat dari bahan katun combed 30S.
Menurut saya, kaos ini cukup nyaman digunakan. Tidak terlalu tipis dan tidak transparan. Juga tidak terlalu tebal sehingga tubuh tetap bisa leluasa bernafas.
Untuk situasi tertentu. Di mana cuaca sedang hangat. Atau ketika saya sedang berada di rumah. Biasanya saya akan memilih mengenakan baju atau kaos yang ringan. Seperti yang terbuat dari katun combed 40s.
Setelah saya alami sekian lama. Saya jadi sedikit-banyak tahu faktor apa saja yang membuat tubuh saya berkeringat secara berlebihan. Misalnya, saat gugup, malu, atau ketika emosi.
Mengenali faktor pemicu hyperhidrosis akan membuat kita lebih mudah mengendalikan diri agar tidak berkeringat.
Salah satu cara yang saya coba adalah dengan berusaha santai dalam menghadapi berbagai situasi.
Saya belajar untuk bersabar, tidak gugup menghadapi berbagai situasi, dan berusaha untuk mengendalikan emosi ketika ada hal-hal yang membuat saya naik pitam.
Begitu juga ketika keringat sudah mulai keluar. Saya pribadi sering merasa cemas dan mulai resah. Ternyata, rasa cemas tersebut justru membuat keringat di makin membanjiri tubuh.
Ini adalah kondisi yang paling sulit saya atasi. Dan, kalau saya berada pada situasi tersebut. Saya biasanya akan berusaha keluar dari ruangan untuk mencari tempat yang sejuk dan berangin.
Antiperspirant atau deodoran bisa membantu meminimalisir bau tubuh akibat keringat. Karena itulah, saya sering berbekal deodoran apabila harus keluar rumah untuk bersosialisasi.
Berbekal deodorant, saya merasa lebih percaya diri. Rasa percaya diri yang tinggi ternyata bisa mempengaruhi kondisi mental dan tubuh. Dimana, saya merasa lebih tenang dan tidak khawatir akan mengeluarkan bau badan (BB) meski berkeringat.
Karena saya tahu tidak akan mengeluarkan BB. Maka saya pun jadi lebih tenang. Ketenangan yang saya dapatkan, ternyata bisa membantu dan membuat tubuh tidak berkeringat.
Jika pun berkeringat. Tubuh saya tidak mengeluarkan keringat secara berlebihan seperti ketika saya cemas dan khawatir.
Mengobati keringat berlebihan memang tidak mudah. Namun dengan beberapa kiat dan latihan. Kita bisa meminimalisir keringat yang keluar dari tubuh.
Namun apabila kondisi hiperhidrosis primer sangat parah, dan jika kebetulan kamu punya uang lebih. Mengatasinya dengan naik meja operasi untuk dibedah adalah pilihan tepat.
Karena dokter bisa mengangkat kelenjar keringat dan memutus saraf yang bertanggung jawab memproduksi keringat berlebihan.
Bagi kalian yang punya saran atau mungkin mengalami hal yang sama seperti yang saya alami. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar. Siapa tahu, ada teman-teman lain yang membutuhkan informasi seputar hiperhidrosis dan cara mengatasinya.
Meskipun saya menganggap tubuh saya tidak normal seperti orang lain. Namun saya terlalu enggan untuk mencari tahu penyebab mengapa saya begitu mudah berkeringat? Tapi, baru-baru ini, saya menemukan sebuah artikel yang membahas tentang hiperhidrosis primer. Saya rasa, apa yang dibahas pada artikel tersebut sangat cocok dengan apa yang saya alami.
Apa Itu Hiperhidrosis Primer dan Penyebabnya?
Ketidaknormalan ini adalah faktor medis yang menurut penelitian, dialami oleh sekitar 1% orang di seluruh dunia. Dan saya merasa, saya adalah salah satunya.
Pasalnya, saya merasa mengalami kondisi yang kurang lebih sama seperti apa yang telah dijabarkan di atas. Dimana, tubuh saya sangat mudah berkeringat. Bahkan ketika saya tidak melakukan apapun.
Bahkan setelah mandi sekalipun. Saya bisa mengeluarkan keringat hingga membuat baju di bagian leher, dada, dan punggung jadi basah kuyup.
Jumlah keringat yang keluar bisa lebih parah kalau kondisinya sedang hangat atau kalau saya melakukan aktivitas tertentu meski tidak berat.
Keringat berlebihan sering membuat saya merasa terganggu dan kerap tidak percaya diri serta malu. Saya juga sering merasa enggan berlama-lama bertamu ke rumah orang ketika cuaca sedang hangat. Karena, khawatir tubuh akan mengeluarkan keringat berlebihan. Yang sudah pasti akan membuat saya merasa jadi tambah tidak nyaman.
Saya juga sering menolak untuk diajak makan di warung makan. Pasalnya, makanan hangat maupun pedas yang jadi favorit. Sering bikin saya keringetan jauh lebih banyak dibandingkan dengan nyangkul seharian. kondisinya akan tambah parah kalau warung makannya ternyata beratapkan seng yang panas atau tidak tersedia kipas dan sirkulasi udaranya buruk.
Karena alasan ini pulalah saya selalu berbekal deodorant atau antiperspirant untuk mencegah bau badan.
Meski penasaran, saya pribadi belum pernah mencari tahu apa penyebab hiperhidrosis. Hingga baru-baru ini, saya menemukan sebuah artikel yang membahas tentang masalah ini.
Pada artikel tersebut. Dikatakan bahwa penyebab hiperhidrosis primer bukalah penyakit tertentu. Keringat berlebihan yang muncul di ketiak, kaki, tangan, kepala atau dahi, hingga tubuh, lebih disebabkan oleh sistem saraf yang memicu kelenjar keringat untuk aktif bekerja.
FYI, disamping yang primer. Sebenarnya ada juga hiperhidrosis sekunder. Berbeda dengan yang primer, versi sekunder justru disebabkan karena kondisi kesehatan tertentu seperti, gangguan tiroid, penyakit diabetes, penyakit jantung, hingga obesitas.
Penggunaan obat-obatan seperti, obat tekanan darah, antibiotik, obat psikiatri, hingga suplemen juga bisa memicu hiperhidrosis sekunder.
Tapi buat saya, saya merasa kondisi ini sudah saya alami sejak lama (sejak kecil). Karena itulah, saya meyakini jika keringat berlebihan yang terjadi pada tubuh saya tergolong ke dalam hiperhidrosis versi primer.
Cara Mengatasi Hiperhidrosis Primer
Jadi, saya sengaja beli beberapa lembar kaos oblong untuk stok. Dalam kehidupan sehari-hari, saya lebih suka memilih menggunakan kaos oblong dibandingkan dengan kemeja. Meskipun, saya juga suka tampil sedikit agak formal dan rapi.
Untungnya, pekerjaan saya sebagai blogger dan penulis konten juga cukup mendukung. Dimana saya tidak perlu menggunakan pakaian formal ketika bekerja.
Tapi ketika harus menghadiri acara formal atau pergi beribadah ke masjid, saya akan berusaha menyesuaikan.
Untuk acara-acara formal seperti kondangan dan sejenisnya. Saya biasanya akan menggunakan singlet atau kaos dalam untuk meminimalisir keringat agar tidak membasahi baju.
Sedangkan untuk ke masjid, baru-baru ini saya memilih menggunakan gamis pendek berbahan jersey. Baju ini cocok digunakan ke masjid, tapi juga tidak terlihat terlalu kasual meski terbuat dari bahan kaos.
Nah teman-teman, kalau kalian ada yang mengalami hiperhidrosis primer seperti saya. Kalian bisa mencoba beberapa cara mengobati hiperhidrosis di bawah ini.
1. Gunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat
Menurut saya, kaos ini cukup nyaman digunakan. Tidak terlalu tipis dan tidak transparan. Juga tidak terlalu tebal sehingga tubuh tetap bisa leluasa bernafas.
Untuk situasi tertentu. Di mana cuaca sedang hangat. Atau ketika saya sedang berada di rumah. Biasanya saya akan memilih mengenakan baju atau kaos yang ringan. Seperti yang terbuat dari katun combed 40s.
2. Berusaha santai
Mengenali faktor pemicu hyperhidrosis akan membuat kita lebih mudah mengendalikan diri agar tidak berkeringat.
Salah satu cara yang saya coba adalah dengan berusaha santai dalam menghadapi berbagai situasi.
Saya belajar untuk bersabar, tidak gugup menghadapi berbagai situasi, dan berusaha untuk mengendalikan emosi ketika ada hal-hal yang membuat saya naik pitam.
Begitu juga ketika keringat sudah mulai keluar. Saya pribadi sering merasa cemas dan mulai resah. Ternyata, rasa cemas tersebut justru membuat keringat di makin membanjiri tubuh.
Ini adalah kondisi yang paling sulit saya atasi. Dan, kalau saya berada pada situasi tersebut. Saya biasanya akan berusaha keluar dari ruangan untuk mencari tempat yang sejuk dan berangin.
3. Pakai antiperspirant
Berbekal deodorant, saya merasa lebih percaya diri. Rasa percaya diri yang tinggi ternyata bisa mempengaruhi kondisi mental dan tubuh. Dimana, saya merasa lebih tenang dan tidak khawatir akan mengeluarkan bau badan (BB) meski berkeringat.
Karena saya tahu tidak akan mengeluarkan BB. Maka saya pun jadi lebih tenang. Ketenangan yang saya dapatkan, ternyata bisa membantu dan membuat tubuh tidak berkeringat.
Jika pun berkeringat. Tubuh saya tidak mengeluarkan keringat secara berlebihan seperti ketika saya cemas dan khawatir.
Kesimpulan Hiperhidrosis Primer
Namun apabila kondisi hiperhidrosis primer sangat parah, dan jika kebetulan kamu punya uang lebih. Mengatasinya dengan naik meja operasi untuk dibedah adalah pilihan tepat.
Karena dokter bisa mengangkat kelenjar keringat dan memutus saraf yang bertanggung jawab memproduksi keringat berlebihan.
Bagi kalian yang punya saran atau mungkin mengalami hal yang sama seperti yang saya alami. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar. Siapa tahu, ada teman-teman lain yang membutuhkan informasi seputar hiperhidrosis dan cara mengatasinya.
Posting Komentar untuk "Mengenal Hiperhidrosis Primer Penyebab Keringat Berlebihan"