Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Penyebab Jantung Berdebar dan Bagaimana Mengatasinya?

Setiap orang pasti pernah merasakan jantungnya berdebar-debar. Entah itu karena takut, kaget, atau karena melakukan aktivitas berat seperti berolahraga. Tapi setelah itu, berangsur-angsur jantung akan berdetak dengan normal kembali.

Namun, adakalanya jantung berdebar disertai berbagai gejala seperti, sesak nafas, badan lemas, atau pusing dan mual-mual.

Kalau kamu pernah mengalami hal tersebut, kamu mungkin penasaran, sebenarnya apa saja sih yang menyebabkan jantung berdebar hingga dapat menimbulkan berbagai keluhan yang tadi disampaikan di atas, dan bagaimana pula cara mengatasinya?

Ciri-ciri Jantung Berdetak Normal

Untuk mengetahui bahwa jantung kita berdetak tidak normal, tentu saja terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimanakah irama jantung yang berdetak normal.

Jantung yang dikatakan berdetak normal biasanya akan berdetak antara 60 hingga 100 kali per menit. Itu artinya, jantung kita bisa berdetak 1 atau 2 kali setiap 1 detik.

Jika lebih dari itu, maka itu artinya, jantung kita sedang berdebar.

Ciri-ciri Jantung Berdebar (Palpitasi)

Jantung berdebar atau yang dalam istilah asing disebut palpitations dan disebut palpitasi dalam bahasa Indonesia, adalah sensasi jantung berdetak kencang lebih dari 100 kali per menit.

Penyebab jantung berdebar
Penyebab jantung berdebar

Palpitasi dapat dipicu oleh stres, kafein dan nikotin, olahraga, obat-obatan, atau, kondisi medis tertentu.

Jika jantung kita berdebar saat capek berolahraga, takut, atau kaget, hal tersebut tentu saja masih dianggap wajar karena ada penyebabnya.

Namun, selain karena aktivitas berat atau karena perasaan cemas, jantung juga bisa berdebar kencang secara tiba-tiba. Meskipun palpitasi dapat menyebabkan penderitanya merasa takut dan khawatir, namun kondisi ini tidak terasa sakit.

Meski demikian, dalam kasus yang jarang terjadi, jantung berdebar secara tiba-tiba mungkin saja merupakan gejala dari kondisi jantung yang lebih serius. Seperti detak jantung tidak beraturan (aritmia), yang biasanya memerlukan perawatan.

Seperti Apa Rasanya Jantung Berdebar?

Jantung yang berdebar terasa berbeda dari kondisi yang normal, karena saat itu jantung kita berdetak dengan sangat kencang. Selain akan kita rasakan di bagian dada, detakan jantung yang kencang juga biasanya terasa hingga ke bagian leher atau tenggorokan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sensasi jantung berdebar.

  • Berdetak dengan sangat cepat
  • Detak tidak teratur dan bisa berubah-ubah secara tiba-tiba
  • Berdenyut dengan sangat kuat
  • Kadangkala detak jantung seolah-olah menghilang

Jantung berdebar dapat dirasakan di tenggorokan atau leher, serta di dada. Palpitasi bisa terjadi pada saat sedang melakukan aktivitas ataupun ketika sedang beristirahat.

Penyebab Jantung Berdebar

Gejala jantung berdebar

Jantung kita akan berdetak kencang karena tubuh melepaskan hormon tertentu. Seperti, hormon stress (adrenalin) akibat emosi yang intens dan hormon tiroid. Meski demikian, kadang-kadang penyebab jantung berdebar juga tidak bisa diidentifikasi.

Berikut adalah beberapa penyebab jantung berdebar yang paling umum.

  • Respons emosional yang kuat seperti, stres, kecemasan, atau serangan panik
  • Depresi
  • aktivitas fisik yang berat
  • Stimulan, seperti kafein, nikotin, kokain, amfetamin, serta obat flu dan batuk yang mengandung pseudoefedrin
  • Demam
  • Perubahan hormon yang terkait dengan menstruasi, kehamilan, atau menopause
  • Terlalu banyak atau kekurangan hormon tiroid
  • Kafein
  • Nikotin
  • Alkohol
  • Obat-obatan terlarang seperti
  • Penggunaan obat-obatan seperti dekongestan, inhaler asma, beberapa obat diet
  • Kadar gula rendah
  • Anemia
  • Tekanan darah rendah
  • Dehidrasi
  • Kadar elektrolit tidak seimbang
  • Penggunaan suplemen herbal dan nutrisi tertentu
  • Makanan yang kaya karbohidrat dan gula atau lemak
  • Makanan yang mengandung monosodium glutamat (MSG) atau nitrat dan natrium

Dalam beberapa kasus, jantung berdebar bisa menjadi pertanda adanya masalah serius, seperti detak jantung yang tidak teratur (aritmia). Aritmia dapat menyebabkan jantung berdetak sangat cepat (takikardia), atau berdetak sangat lambat (bradikardia), atau detak jantung yang bervariasi dari detak jantung biasa, atau kombinasi dari ketiganya.

Faktor yang Meningkatkan Resiko Jantung Berdebar

Berikut adalah beberapa kondisi meningkatkan resiko jantung berdebar pada seseorang.

  • Stres
  • Gangguan kecemasan atau serangan panik
  • Kehamilan
  • Karena menggunakan obat-obatan tertentu yang mengandung stimulan, seperti obat asma atau obat flu
  • Karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Karena punya masalah jantung seperti, detak jantung tidak teratur, perubahan struktur jantung, pernah terkena serangan jantung sebelumnya, atau pernah mengalami operasi jantung sebelumnya

Gejala Jantung Berdebar yang Perlu Diwaspadai

Palpitasi yang jarang dan hanya berlangsung beberapa detik umumnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Akan tetapi sebaliknya, jika kamu sering mengalami palpitasi saat memiliki riwayat penyakit jantung. Atau, jika palpitasi sering kamu rasakan, atau jika kondisinya terus memburuk dari waktu ke waktu, cobalah untuk memeriksakan diri ke dokter.

Kamu mungkin memerlukan tes pemantauan jantung untuk melihat apakah palpitasi yang kamu rasakan disebabkan oleh masalah jantung yang lebih serius.

Segera cari pertolongan medis jika palpitasi jantung terjadi bersamaan dengan hal-hal berikut:

  • Ketidaknyamanan atau nyeri dada
  • Pingsan
  • Sesak napas yang parah
  • Pusing parah

Komplikasi Akibat Palpitasi

Palpitasi yang disebabkan oleh penyakit jantung sangat mungkin menyebabkan berbagai komplikasi berikut ini.

  • Pingsan. Jika jantung berdetak cepat, tekanan darah bisa turun dan orang tersebut bisa pingsan. Ini lebih mungkin terjadi jika orang tersebut memiliki masalah jantung, seperti penyakit jantung bawaan atau masalah katup jantung
  • Serangan jantung. Palpitasi dapat disebabkan oleh masalah detak jantung yang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba
  • Stoke. Jika palpitasi disebabkan oleh suatu kondisi di mana bilik atas jantung berdebar-debar dan bukannya berdetak dengan benar (fibrilasi atrium), darah dapat berkumpul menggumpal. Jika gumpalan darah tersebut keluar, hal itu dapat menyumbat arteri di otak dan menyebabkan stroke
  • Gagal jantung. Aritmia dapat mengurangi kemampuan jantung dalam memompa

Cara Mengatasi Jantung Berdebar

Meski tidak selalu membahayakan jiwa, namun mengetahui cara mengatasi jantung berdebar sangat penting. Jika suatu saat jantungmu tiba-tiba berdebar tanpa sebab, atau jika jantung berdebar setelah melakukan aktivitas fisik yang berat serta akibat rasa kaget atau stres, kamu bisa mencoba mengatasinya dengan cara-cara berikut ini.

1. Lakukan Manuver Vagal

Manuver vagal adalah istilah yang digunakan untuk merangsang saraf vagus yang berfungsi mengatur detak jantung agar detak jantung melambat.

Manuver vagal untuk mengatasi jantung berdebar bisa dilakukan dengan tiga cara berikut ini.

  1. Menahan nafas dan mengejan seperti saat akan BAB
  2. Batuk
  3. Membasuh muka dengan air dingin selama 20 hingga 30 detik

2. Berlatih Mengatur Nafas

Seperti yang telah disampaikan di atas, diantara penyebab jantung berdebar adalah karena kaget, stres, takut, cemas yang intens.

Jika jantung berdebar akibat beberapa faktor tersebut, menghilangkannya bisa dilakukan dengan mengatur nafas agar lebih teratur.

Latihan pernapasan bisa membantu mengurangi rasa cemas, takut, atau stres.

Berikut adalah cara berlatih mengatur nafas yang disarankan oleh para ahli kesehatan.

  1. Duduk tegak dan tenang sambil menutup mata
  2. Tarik nafas melalui hidung secara perlahan
  3. Dian hembuskan melalui mulut secara perlahan
  4. Ulangi langkah 2 & 3 sampai otot-otot di tubuhmu tidak lagi tegang dan kamu merasa tenang serta jantung tidak lagi berdebar

3. Minum Air Putih yang Cukup

Detak jantung yang tidak beraturan juga bisa disebabkan karena aliran darah yang tidak lancar. Darah yang tidak mengalir dengan lancar bisa disebabkan karena kita kekurangan cairan.

Pasalnya, kekurangan cairan, darah kita akan cenderung mengental sehingga dapat menyebabkan arteri tersumbat. Jika Arteri tersumbat Kakak jantung akan berusaha keras untuk memompa agar darah bisa mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.

4. Cukupi Kebutuhan Elektrolit

Elektronik akan membantu memperlancar sinyal listrik pada organ jantung. Jika elektronik tidak terpenuhi, hal tersebut bisa mempengaruhi aliran listrik ke jantung. Akibatnya, jantung bisa berdetak tidak normal.

Untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, kita bisa mendapatkannya makanan seperti buah-buahan yang tinggi kalium atau makanan yang banyak mengandung kalsium dan natrium serta magnesium.

Selain buah-buahan, makanan-makanan yang direkomendasikan diantaranya adalah, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran hijau, susu, dan telur.

5. Hindari Penyebab Jantung Berdebar

Sebelumnya saya telah menyebutkan bahwa, diantara penyebab jantung berdebar adalah, nikotin, MSG, dehidrasi, elektrolit yang tidak seimbang, kadar gulanya rendah, kafein, dan lain sebagainya.

Dengan menghindari beberapa hal yang bisa menyebabkan jantung berdebar tersebut, bisa menjadi salah satu cara mengatasi jantung berdebar yang paling efektif.

Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

Posting Komentar untuk "Apa Penyebab Jantung Berdebar dan Bagaimana Mengatasinya?"