Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Traveling Cara Aku: Liburan ke Lombok saat Ramadhan

Bulan Ramadhan 2022 ini adalah momen yang kesekian kalinya bagi saya berkunjung ke pulau Lombok (NTB). Tapi, tidak seperti kunjungan saya sebelum-sebelumnya yang terkesan membosankan, kunjungan saya kali ini justru sebaliknya--sangat berkesan.

Meski sudah berkali-kali berkunjung ke Lombok, namun jarang sekali saya bisa benar-benar pergi "traveling" untuk menikmati keindahan alam Pulau Seribu Masjid ini yang masih tampak asri atau pantai-pantainya yang terkenal cantik itu.

Kalaupun ada waktu untuk menikmati keindahan pantai-pantai di Lombok pada saat saya berkunjung ke ke sana, itu pastilah pantai yang lokasinya dekat dari kota. Seperti, Pantai Senggigi atau pantai-pantai lain yang ada di sepanjang garis Pantai Senggigi.

Padahal, pantai di Lombok tak terhitung jumlahnya. Bisa dibilang, di sekeliling Pulau Lombok pasti ada pantai. Mulai dari Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, hingga Lombok Timur, semuanya punya pantai-pantai indah yang jadi gacoan masing-masing kabupaten tersebut.

Sebut saja Pulau Gili yang menjadi andalan destinasi wisata di Lombok Utara, kemudian Pantai Senggigi di Lombok Barat, lalu Pantai Kuta dan Tanjung Aan di Lombok tengah, hingga Pantai Pink di Lombok Timur.

Kebayangkan gimana masygulnya hati ini kalau pergi ke Lombok tapi nggak bisa menikmati pantai-pantai indah tersebut? Padahal, banyak sekali pantai-pantai di Lombok, seperti yang telah saya sebutkan tadi, yang kerap menjadi highlight para traveller.

Travelling ke Lombok di Bulan Ramadhan

Ya… saya tahu kalau ide "travelling ke Lombok di bulan Ramadhan" itu terdengar agak sedikit janggal dan aneh. Tapi bagi saya, kalo ada kesempatan--walaupun kecil, manfaatin aja!

Dan, nyatanya, itulah yang kami (saya dan keluarga-besar saya) lakukan pada bulan Ramadhan tahun 2022 ini. Ada beberapa alasan kenapa kami memilih liburan ke Lombok di bulan Ramadhan.

  • Pertama, orang tua kami yang ada di Kalimantan kebetulan berkunjung ke tempat tinggal kami di Jawa dan bermaksud untuk mengisi momen lebaran bersama anak-cucu
  • Liburan sekolah di bulan Ramadhan menjelang lebaran lumayan panjang. Jadi sayang aja rasanya kalau nggak dimanfaatkan buat liburan. Apalagi, orang tua juga datang berkunjung sehingga, kami tidak perlu lagi pergi mudik
  • Jumlah pengunjung ke destinasi wisata di bulan Ramadhan umumnya tidak seramai bulan-bulan lainnya, sehingga kami bisa lebih leluasa menikmati tempat wisata. Dan, itu sudah kami buktikan sendiri

Hal-hal yang Bikin Travelling Saya ke Lombok Lebih Berkesan

Budget yang kami sediakan untuk pergi liburan ke Lombok sebenarnya sangat terbatas. Karena itulah, saya berusaha untuk memutar otak demi bisa menghemat biaya perjalanan.

Seperti yang kita tahu, setengah dari biaya perjalanan itu sendiri biasanya akan dipakai untuk transportasi dan akomodasi (tempat menginap). Karena itulah, kami mencoba menjajaki berbagai opsi yang ada.

Tapi, justru di sela-sela kesulitan inilah kami mendapatkan kesan-kesan yang lebih mendalam selama liburan kami ke Lombok.

1. Liburan ke Lombok Naik Kapal

Traveling Cara Aku: Naik Kapal Kirana VII dari Surabaya ke Lombok
Liburan ke Lombok Naik Kapal Kirana VII
Demi bisa menghemat biaya perjalanan, kami memutuskan untuk pergi ke Lombok naik kapal dari pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya yang langsung menuju ke pelabuhan lembar di Lombok.

Pada awalnya, saya tidak merasa antusias pergi ke Lombok naik kapal karena saya punya pengalaman yang tidak menyenangkan saat kecil dulu, ketika ortu mengajak saya naik kapal dari Kalimantan ke Jawa.

Bayangan pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan tersebut membuat saya khawatir, jika pengalaman yang sama akan dirasakan oleh anak-anak kami yang masih kecil-kecil ini.

Karena selain anak-anak saya, adik saya yang tinggal di Surabaya juga akan membawa serta anak-anak mereka yang notabenenya masih balita.

Tapi apa yang saya khawatirkan ternyata tidak terbukti. Perjalanan naik kapal dari Surabaya ke Lombok ternyata sangat menyenangkan. Bahkan, anak-anak terlihat sangat antusias dan menikmatinya.

Bayangan tentang kapal goyang akibat ombak laut yang selama ini saya khawatirkan, ternyata tidak terbukti. Karena kapal yang kami tumpangi bergerak menyusuri pinggir-pinggir pulau. Sehingga, nyaris tidak ada gelombang berarti yang membuat kapal goyang.

Di samping itu, suasana di dalam kapal juga sangat menyenangkan. AC-nya yang sejuk cenderung dingin dan tempat tidurnya pun nyaman. Ditambah lagi dengan berbagai fasilitas lain yang serba bersih dan memadai.

Pada saat itu, harga tiket kapal 50% lebih hemat dibandingkan dengan harga tiket pesawat. Inilah yang membuat saya mantap memilih menggunakan kapal untuk travelling ke Lombok bersama keluarga dan anak-anak saat budget di dompet sedang cekak.

Naik kapal ke Lombok dari Surabaya memang butuh waktu lebih lama dibandingkan naik pesawat. Tapi pengalaman yang kami dapatkan selama di perjalanan justru jauh lebih banyak.

Di sepanjang perjalanan, ada banyak hal-hal menarik yang kami temui. Mulai dari jembatan Suramadu, Gunung Agung di Bali, hingga indahnya sunset dan sunrise di tengah lautan.

2. Nginap di Rumah Keluarga

Silaturrahmi Keluarga di Lombok Sambil Travelling
Sambutan hangat keluarga di Lombok
Sedangkan untuk menghemat biaya akomodasi, kami mempertimbangkan untuk menginap di rumah salah satu keluarga. Karena menurut ortu, liburan kami ke Lombok akan terasa lebih berkesan jika kami bisa menyambung tali silaturahmi dengan keluarga yang ada di sana.

Jadi, kami berprinsip, selama tidak terlalu merepotkan dan selama tuan rumah menerima kami dengan tangan terbuka, kami akan dengan senang hati mempertimbangkan opsi tersebut.

Sekali lagi, saya merasa beruntung karena punya banyak keluarga yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di pulau Lombok.

Jadi, kami pun memutuskan untuk menginap di salah satu rumah keluarga tersebut selama liburan di Lombok.

Keputusan tersebut belakangan sangat saya syukuri. Karena, selain bisa membantu menghemat budget liburan kami, keputusan tersebut membuat hubungan kekeluargaan di antara kami semakin erat.

Begitu juga dengan anak-anak, mereka juga bisa berkenalan dan berjumpa langsung dengan keluarga-keluarga yang selama ini tidak pernah mereka kenal dan jumpai. Begitu pula sebaliknya.

3. Travelling di Lombok Pakai Motor

Untuk menghemat biaya transportasi selama berada di Lombok. Alih-alih menyewa mobil, kami memutuskan untuk menjelajah pakai motor.

Keputusan kami untuk menggunakan motor saat menjelajah ke sejumlah destinasi wisata, saya anggap sebagai keputusan yang jitu. Karena selain bisa menghemat budget, motor juga lebih bisa diandalkan saat kami harus memasuki jalan-jalan yang sempit dan tidak bersahabat.

Kalau suatu saat kalian tertarik untuk traveling ke Lombok, kalian bisa mempertimbangkan untuk menyewa sepeda motor. Pasalnya, pantai-pantai yang ada di pulau ini relatif mudah dijangkau sehingga tidak terlalu melelahkan.

Lokasi Pantai terjauh bisa kami jangkau dalam waktu sekitar 1,5 jam dari rumah. Jadi, pergi mengunjungi pantai-pantai di pulau Lombok pakai motor itu… menurut saya sangat layak untuk dipertimbangkan.

Travelling ke 5 Pantai Terkenal di Lombok

Saat memutuskan untuk pergi liburan ke Lombok, sebenarnya ada 4 pantai yang menjadi destinasi incaran kami. Yang pertama adalah Pantai Selong Belanak, kemudian Pantai Kuta, lalu Pantai Mawun, dan Pantai Pink.

Bagaimana serunya pergi ke pantai-pantai di Lombok tersebut dan bagaimana kesan kami saat berada di pantai-pantai tersebut? Berikut ceritanya…

1. Pantai Selong Belanak

Pantai pertama yang menjadi tujuan kami adalah Pantai Selong Belanak. Kami menjadikan pantai ini sebagai salah satu pantai incaran karena dari foto-foto yang kami lihat di internet, semuanya keren-keren dan pantainya tampak sangat menarik.

Pantai ini kami datangi pada sore hari karena saat itu cuaca kurang bersahabat. Bahkan di saat sore hari itu, cuaca sebenarnya masih gerimis. Tapi perasaan yang sudah menggebu-gebu membuat kami nekat untuk mengunjungi pantai ini.

Berbekal navigasi Google Maps, kami bisa sampai di pantai ini dalam waktu kurang lebih 45 menit dari kota Praya Lombok Tengah.

Jalan menuju ke pantai ini dari kota Praya sudah beraspal dan relatif bagus. Meskipun, ada beberapa area jalan yang agak bergelombang, tapi tidak sampai terlalu membahayakan bagi pengguna jalan yang asing seperti kami.

Kami tiba di pantai ini sekitar pukul 15.00. Setelah memarkirkan kendaraan dan membayar biaya parkir Rp 5.000 per motor, kami langsung menikmati indahnya Pantai Selong Belanak.

Beruntung, selang beberapa lama setelah tiba di Pantai, cuaca agak lebih bersahabat.

Seperti dugaan kami, hanya ada beberapa orang pengunjung yang kami temui di sekitar pantai.

Tidak aneh sebenarnya, karena saat itu masih suasana Ramadhan. Jadi, tidak banyak wisatawan yang datang berkunjung.

Kesan pertama saya saat melihat Pantai Selong Belanak adalah, pantai ini benar-benar luas. Rasanya, ini adalah pantai terluas yang pernah saya kunjungi.

Sunset di Pantai Selong Belanak
Traveling ke Pantai Selong Belanak
Kontur pantainya landai dengan pasir putih yang lembut. Kebersihannya juga relatif terjaga.

Saan kami datangi, ombak di pantai ini tidak terlalu besar. Sehingga, kami bisa leluasa mandi. Begitu pula dengan airnya. Sangat jernih.

Pantai ini menghadap barat. Jadi, cocok banget kalau dikunjungi pada sore hari, karena sunset akan terlihat jelas.

Tetapi, kegiatan wisata kami pada saat itu sengaja kami akhiri lebih awal agar bisa berbuka puasa di kota.

Setelah puas main dan mandi di pantai, kami membilas badan di kamar mandi umum yang bertarif Rp 5000 per orang.

Selain kamar mandi atau toilet umum, di sekitar pantai juga terdapat banyak warung-warung makan yang menjajakan menu seafood atau makanan khas Lombok.

2. Pantai Tanjung Aan

Ayunan di Pantai Tanjung Aan Lombok Tengah
Main Ayunan di Pantai Tanjung Aan Lombok Tengah
Kesan luar biasa yang diberikan oleh pantai Selong Belanak membuat kami tidak sabar untuk mengunjungi pantai-pantai lainnya di Lombok.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami memutuskan Pantai Tanjung Aan sebagai destinasi wisata kami yang selanjutnya.

Tidak seperti saat mengunjungi pantai Selong Belanak, cuaca saat mengunjungi pantai Tanjung Aan sangat cerah, sehingga kami memutuskan untuk berangkat lebih pagi.

Kesan saya saat berkunjung ke pantai Tanjung Aan adalah, pemandangan di sekitar pantai ini sangat indah. Pasir yang ada di pantai ini lebih putih dibandingkan dengan pasir yang ada di Pantai Selong Belanak.

Tapi sayang, pantai ini dipenuhi potongan-potongan rumput yang membuat pemandangan di sekitar pantai kurang menarik. Selain itu, potongan-potongan rumput tersebut juga terapung-apung dan dibawa gelombang sehingga membuat kegiatan mandi di pantai jadi kurang menyenangkan.

Saat kami masuk ke pantai Tanjung Aan, kami tidak dimintai tiket masuk, kecuali biaya parkir Rp 5.000 per motor dan biaya menggunakan kamar mandi Rp 5.000 per orang.

3. Pantai Seger, Kuta

Setelah merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan di Pantai Tanjung Aan, selanjutnya kami memutuskan untuk berwisata ke Pantai Seger di Kuta.

Kami datang ke pantai segar sekitar jam 02.00 siang. Meski sempat tersesat karena jalan menuju ke Pantai Seger masih belum diaspal dan masih belum dikenali oleh Google Maps, tapi akhirnya kami sampai juga di pantai ini setelah bertanya-tanya kepada penduduk lokal.

Sebelum masuk ke area pantai, kami terlebih dahulu melewati portal karcis ala kadarnya, dimana kami harus membayar Rp 5.000 per motor.

Saat tiba di pantai ini, ternyata airnya sedang surut. Pantainya juga tampak kurang terawat sehingga masih banyak sampah yang berserakan.

Pantai Seger Kuta Lombok Air Lautnya Surut
Air Laut Pantai Seger Sedang Surut 
Pantai seger sendiri ada di balik perbukitan. Dari tempat parkiran menuju ke pantai, jaraknya lumayan jauh dan memakan waktu sekitar 10 menit jalan kaki.

Jembatan Kayu ke Pantai Seger Kuta Lombok Tengah
Jembatan Bambu Menuju Pantai Seger
Di sekitar pantai ini ada bukit Sunset Seger yang kerap dijadikan sebagai spot untuk menikmati sunset oleh para traveller. Meski tertarik untuk menikmati sunset dari bukit tersebut, namun kami urung melakukannya karena anak-anak agak rewel.

Anak-anak rewel karena mereka tidak bisa menikmati pantai seperti saat kami berkunjung ke Selong Belanak ataupun ke Tanjung Aan.

Kontur Pantai Seger yang ada di wilayah Kuta Lombok Tengah ini agak curam dan banyak batu-batu karangnya. Jadi, tidak terlalu aman kalau untuk mandi dan berenang.

4. Pantai Pink (Pantai Labuan Haji)

Setelah menelan pil pahit saat berkunjung ke Pantai Seger. Kami memutuskan untuk melanjutkan liburan kami ke Pantai Pink demi mengobati kekecewaan di hari sebelumnya.

Tidak seperti kunjungan kami ke pantai-pantai yang telah saya sebutkan di atas, rencana wisata kami ke Pantai Pink ini agak sedikit berbeda. Pasalnya, anggota keluarga di Lombok ternyata banyak yang belum pernah pergi ke Pantai Pink di Lombok Timur. Karena itu, banyak diantara anggota keluarga yang ingin ikut berwisata ke sana.

Lokasi Pantai Pink yang cukup jauh juga mengharuskan kami melakukan persiapan yang berbeda dibandingkan dengan persiapan yang kami lakukan saat pergi ke pantai-pantai yang dekat.

Khusus untuk ke Pantai Pink, kami sengaja menggunakan kendaraan roda 4. Selain karena lokasinya yang jauh, juga karena anggota keluarga yang akan ikut cukup banyak.

Setelah semuanya berkumpul dan siap, kami pun bertolak ke Pantai Pink sekitar jam 10 pagi.

Di tengah perjalanan kami mampir untuk makan siang sambil beristirahat sejenak.

Setelah berbincang-bincang sejenak dan mempertimbangkan situasi saat itu. Pihak keluarga dari Lombok menyarankan kami untuk tidak pergi ke Pantai Pink karena jalan menuju ke sana tidak begitu bagus. Sebagai gantinya, kami akan diajak ke Pantai Labuhan Haji.

Karena kami memang belum berpengalaman dan tidak ingin memaksakan kehendak, kami setuju untuk pergi ke pantai Labuhan Haji.

Kami sampai di Pantai Labuhan Haji sekitar waktu Zuhur, saat matahari sedang panas-panasnya.

Setiap hari pantai ini selalu ramai. Tidak hanya karena banyak orang yang ingin berwisata ke pantai, tapi juga karena ini adalah pantai nelayan. Jadi, tidak mengherankan jika di sekitar pantai ini banyak sekali terdapat warung-warung penjajah ikan segar atau menu seafood.

Sunset di Pantai Labuhan Haji
Suasana Sore di Pantai Labuhan Haji Lombok Timur

Kontur pantainya lumayan landai dengan pasir berwarna keabu-abuan. Air di pantai ini tidak sejernih di pantai-pantai yang pernah kami kunjungi di Lombok Tengah. Meski begitu, kami tetap menyempatkan diri untuk mandi dan menikmatinya.

Setelah puas menikmati suasana pantai, kami tak lupa menghampiri penjaja ikan untuk membeli ikan hasil tangkapan mereka sebelum memutuskan untuk pulang.

5. Pantai Mawun

Suasana Pagi di Pantai Mawun Lombok Tengah
Suasana Pagi di Pantai Mawun

Sebelum pulang ke Jawa, kami ingin mendatangi Pantai Mawun yang dikenal punya pemandangan indah.

Saat pergi ke Pantai Mawun, kami sengaja berangkat lebih pagi supaya tidak terlalu panas di jalan.

Ketika sampai di pantai ini, tidak banyak wisatawan yang kami jumpai, kecuali beberapa wisatawan yang sedang camping sejak malam sebelumnya.

Keindahan Pantai Mawun bukan isapan jempol belaka. Bagi saya, tidak sulit untuk menempatkan Pantai Mawun di urutan pertama pada list "pantai terindah" yang saya kunjungi selama di Lombok.

Sarapan di Pantai Mawun Lombok Tengah
Sarapan di Pantai Mawun Lombok Tengah

Kontur pantai ini lumayan curam dengan ombak yang lumayan besar, namun masih bisa dipakai buat mandi.

Karena kami datang di pagi hari, air laut pun masih surut tapi masih menjangkau pantai. Makin siang, air semakin pasang dan ombaknya terus menghempas dari waktu ke waktu.

Pasir di pantai ini berwarna putih dan lembut. Kondisi pantainya cukup bersih dan terawat. Air lautnya juga bening dan bersih.

Saya Masih Menyimpan Asa ke Pantai Pink

Keindahan Pantai Pink Lombok Timur
Keindahan Pantai Pink di Lombok Timur yang Bikin Mupeng (Pic by piknikwisata.com)

Meski ada perasaan sedikit kecewa karena kami tidak bisa pergi ke Pantai Pink, namun keseruan yang kami nikmati sepanjang perjalanan di Lombok membuat rasa penasaran saya pada Pantai Pink sedikit terobati.

Meski demikian, saya pribadi masih menyimpan rasa penasaran dengan Pantai Pink dan berencana akan kembali lagi suatu saat nanti.

Ada beberapa alasan yang membuat saya tetap menyimpan asa pada Pantai Pink yaitu,

  1. Ini adalah destinasi wisata yang sejak dulu saya impikan tetapi belum juga kesampaian, meski saya sudah beberapa kali menginjakkan kaki di pulau Lombok
  2. Kedua, karena saya ingin ambil bagian dalam memajukan pariwisata Lombok dengan memperkenalkan keindahan pantai-pantainya ke seluruh dunia melalui blog
  3. Alasan ketiga, saya ingin menunjukkan kepada pembaca blog ini bahwa liburan ke tempat yang keren seperti Pantai Pink itu mudah, murah, dan menyenangkan 

Travelling Ke Lombok Naik Kapal vs Pesawat

Karena sudah merasakan kedua opsi transportasi ini, saya jadi sedikit-banyak bisa menilai kelebihan maupun kekurangan masing-masing alat transportasi tersebut.

Menurut saya, naik kapal bisa jadi opsi terbaik kalau kita ingin menghemat budget. Akan tetapi, meskipun bisa berhemat, namun waktu yang kita habiskan di jalan jauh lebih banyak. Kalo liburan ke Lombok, setidaknya untuk pulang pergi dari Surabaya, dibutuhkan waktu 2 x 24 jam.

Kelemahan lainnya apabila memilih naik kapal adalah, opsi transportasi setelah turun dari kapal. Jika tidak ada yang menjemput, mencari moda transportasi di sekitar pelabuhan kadang terasa sangat sulit.

Pengalaman saya saat tiba di Tanjung Perak setelah dari Lombok benar-benar meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan. Karena tidak ada moda transportasi yang bisa kami jumpai saat turun dari kapal.

Begitu juga dengan ojek online seperti Grab Car atau yang semacamnya, mereka tidak mau mengambil penumpang di dalam pelabuhan. Padahal, jarak dari terminal penumpang di pelabuhan hingga keluar pelabuhan sangatlah jauh.

Bisa dibayangkan bagaimana repot dan melelahkannya apabila kita membawa banyak barang serta anak-anak. Karena itu, kalau nggak bawa kendaraan sendiri atau kalau nggak ada yang jemput, naik kapal akan menjadi pilihan yang tricky.

Sebaliknya, naik pesawat sudah jelas jauh lebih menyenangkan, lebih cepat sampai, meskipun harga tiketnya sedikit lebih mahal. Akan tetapi, kalau mempertimbangkan pengalaman saya saat naik kapal, harga tiket pesawat yang lebih mahal dari harga tiket kapal (menurut saya) masih cukup worth it. Terlebih, kalau kita mengajak serta anak-anak yang selalu butuh perhatian.

Tapi kalau ingin dapat harga tiket yang murah, kita memang harus pandai-pandai memilih tempat membeli. Saya pribadi sejak dulu selalu mengandalkan Traveloka dalam merencanakan perjalanan wisata.

Saya pribadi memang suka beli tiket pakai Traveloka karena murah, produknya lengkap, dan lebih terintegrasi. Contohnya gini... Kalau kita mau liburan, di aplikasi Traveloka itu ada paket yang menyediakan tiket pesawat sekaligus hotel tempat menginapnya. Jadi, kita nggak perlu repot nyari-nyari hotel setelah booking tiket.

Begitu pula saat mau membeli tiket pesawat, kita bisa langsung melihat harga termurah—langsung saat memilih tanggal keberangkatan.

Preview Harga Tiket Murah di Aplikasi Traveloka
Preview Harga Tiket Murah di Traveloka

Selain gampang digunakan dan punya banyak produk yang terintegrasi, harga tiket pesawat di Traveloka juga relatif murah. Apalagi, Traveloka juga sering menawarkan promo-promo menarik yang bikin harga pesawat jadi jauh lebih ramah kantong.

Promo Traveloka
Promo diskon di Traveloka

Traveling Cara Aku

Menurut saya, travelling itu nggak harus selalu ngikutin cara orang. Karena kita punya cara dan gaya sendiri-sendiri.

Traveling juga nggak harus nunggu sampai punya banyak uang dan ada waktu libur yang panjang. Karena kalau nunggu uang banyak atau waktu libur yang panjang, kita nggak akan bisa sering-sering travelling.

Itulah sebabnya mengapa saya selalu berusaha mencoba memanfaatkan setiap kesempatan dan berpikir out of the box untuk menciptakan kesempatan supaya bisa travelling lebih sering dan lebih jauh.

Contohnya ya… "pergi liburan ke Lombok di bulan Ramadhan" seperti yang saya ceritakan di atas.

Meskipun bagi kebanyakan orang, momen tersebut bukanlah momen yang tepat untuk liburan. Namun bagi saya, justru itu adalah salah satu momen terbaik yang wajib dimanfaatkan.

Intinya, #LifeYourWay… selalu ikuti suara hati dan jalani hidup ini seperti yang kamu inginkan. Tunggu apalagi! buruan kunjungi destinasi wisata impianmu. Jangan tunda-tunda lagi! Ciptakan sendiri kesempatan itu meski saat peluangnya tampak kecil. Karena kita tidak pernah tahu kejutan apa yang menanti di sana.

Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

Posting Komentar untuk "Traveling Cara Aku: Liburan ke Lombok saat Ramadhan"