Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bisakah Linux Menggantikan Windows?

Linux adalah sistem operasi gratis yang bersifat terbuka. Artinya, source code yang ada pada Linux terbuka untuk dilihat dan bisa diedit oleh siapa saja (user).
 
Ganti Windows Pakai Linux
Ganti Windows Pakai Linux

Meskipun sebagian besar Distro Linux didistribusikan secara gratis, namun ada beberapa diantaranya yang terbuka dalam menerima donasi. Donasi yang kamu berikan akan dimanfaatkan untuk membiayai pengembangan distro bersangkutan.

Namun jika kamu tak punya uang, tidak punya kartu kredit, atau tidak punya Paypal untuk ber-donasi, kamu tetap bisa menggunakan OS Linux secara gratis. Salah satu contoh distro yang menerapkan metode ini adalah Elementary OS.

Bagaimana dengan software yang ada di dalamnya? Apakah software Linux juga gratis?

Sebagian besar software yang ada di Linux bersifat gratis, meskipun ada juga beberapa diantaranya yang perlu dibeli atau mengharuskan kita untuk membayar (sebelum bisa digunakan).

Namun perlu diingat bahwa, sebagian besar software yang sifatnya penting dan sangat diperlukan oleh sebagian besar pengguna (rata-rata) tersedia secara gratis. Berikut adalah beberapa contoh software gratis di Linux.

1. Libreoffice

Libreoffice Linux
Libreoffice Alternatif Microsoft Office di Linux

Seperti halnya Microsoft Office, Libreoffice menyediakan berbagai software yang umum kita gunakan untuk bekerja di kantor. Mulai dari, Libreoffice Writer untuk mengetik dokumen dan membuat PDF, Libreoffice Calc untuk membuat spreadsheet, Libreoffice Impress untuk membuat presentasi, Libreoffice Base yang berfungsi seperti Microsoft Access, dan Libreoffice Draw yang berfungsi sebagai software manipulasi gambar vector untuk membuat diagram atau workflow

2. Inscape

Inkscape Alteratif CorelDraw di Linux
Inkscape Alteratif CorelDraw & Adobe Illustrator di Linux

Ini adalah software yang berguna untuk membuat gambar vektor. Fungsi aplikasi ini kurang lebih sama seperti Corel Draw, Adobe Illustrator, Macromedia Freehand

3. Gimp

Gimp alternatif Photoshop di Linux
Gimp Alternatif Photoshop di Linux

Ini adalah software image editor yang berguna untuk mengedit foto atau gambar. Ini adalah alternatif software Adobe Photoshop versi gratisan. Selain Gimp, masih ada beberapa alternatif software Photoshop gratis yang bisa dicoba. Misalnya software Krita, Pixlr, hingga Photopea

4. Open Office

Open Office adalah aplikasi perkantoran gratis pertama yang pernah dimiliki oleh Linux. Namun saat ini, Open Office sudah diambil alih oleh Apache. Karena itulah para pengembang software Linux membuat Libreoffice sebagai antisipasi apabila Open Office tidak lagi gratis suatu saat nanti

5. Audacity

Audacity Alternatif Adobe Audition untuk Linux
Audacity Alternatif Adobe Audition dan Cool Edit Pro untuk Linux

Ini adalah software audio editor yang berfungsi layaknya software Adobe Audition. Audacity tersedia secara gratis di Linux dan bisa diinstal juga di sistem operasi lain termasuk Windows

6. Open Shot

Open Shot Alternatif Adobe Premiere di Linux
Open Shot Alternatif Adobe Premiere di Linux

Untuk video editor, ada beberapa software gratis yang sangat saya rekomendasikan, diantaranya adalah: Kdenlive, Pitivi, Blander, Lightwork, hingga Open Shot. Saya pribadi menggunakan Open Shot sebagai software video editing karena software ini menyediakan tool yang saya butuhkan. Disamping itu, user interface-nya sangat mudah dipahami dan gampang digunakan

7. WPS Office

Alternatif MS Office WPS Office Linux
WPS Office Linux

Jika Libreoffice atau OpenOffice terlalu UI-nya membingungkan karena penempatan menu yang agak sedikit berbeda dengan Microsoft Office yang biasa kamu gunakan, kamu bisa mencoba alternatif lain seperti WPS Office.

WPS Office tersedia untuk Linux yang tidak hanya banyak digunakan oleh pengguna Windows tapi juga banyak digunakan oleh pengguna Android. Saya pribadi lebih suka menggunakan WPS Office untuk mengetik atau mengedit dokumen karena memiliki fungsi/fitur Replace yang saya anggap lebih baik dibandingkan dengan Libreoffice atau OpenOffice

8. Blender

Blender alternatif 3D Max & AutoCAD di Linux
Blender alternatif 3D Max & AutoCAD di Linux

Ini adalah salah satu software 3D (3 dimensi) yang sangat terkenal. Tidak hanya karena gratis, tapi juga karena kemampuannya yang sangat luar biasa. Bisa dibilang, ini adalah software yang sangat diimpikan oleh seorang grafis desainer ataupun animator.

Aplikasi Blender tidak hanya bagus untuk modeling (tiga dimensi) tapi juga bagus untuk membuat animasi dan berbagai macam efek. Blender juga bisa digunakan sebagai alternatif video editing serta bisa juga menjadi alternatif untuk membuat animasi kartun 2 dimensi. Jika kamu terbiasa menggunakan software 3D seperti Maya atau 3Ds Max, beralih ke Blender tidak akan terlalu sulit, meskipun user interface yang ditawarkan agak sedikit berbeda

9. Pencil

Untuk software animasi, selain Blender, saya pribadi merekomendasikan Pencil dan Synfig Studio. Kedua software ini sangat mudah digunakan dan cukup ringan. Sayangnya, kedua software ini tidak menawarkan fitur yang seperti yang terdapat pada Adobe Animate atau Adobe Flash. Jadi, bisa dikatakan, hingga saat ini belum ada software seperti Adobe Flash yang tersedia untuk Linux.

Meski demikian, jika kamu sudah terlanjur membeli Adobe Flash atau Adobe Animate, kamu bisa menggunakan aplikasi Wine untuk meng-install-nya di Linux. Saya sendiri hingga saat ini masih menggunakan Macromedia Flash 8 Pro untuk membuat animasi 2D di Linux.

Alasan saya memilih Macromedia Flash 8, selain karena harga software original-nya yang lebih murah jika dibandingkan dengan Adobe Animate, software ini juga berjalan dengan cukup sempurna di komputer saya yang tergolong jadul. Buat kamu yang tertarik untuk beli Macromedia Flash 8 original, kamu bisa mencari penjual software ritel asli di beberapa toko online seperti Tokopedia ataupun Bukalapak. 

Di bawah ini adalah contoh video dan animasi yang saya hasilkan dengan menggunakan OS Linux dan sejumlah software gratisan

Video Animasi yang Saya Buat di OS Linux 

Itulah beberapa contoh software gratisan yang ada di Linux yang bisa digunakan untuk menggantikan beberapa software yang umum kita gunakan di Windows.

Bagi kamu yang sudah terlanjur membeli beberapa software original Windows seperti Adobe Photoshop dan lain sebagainya, kamu mungkin tertarik untuk tetap menggunakannya ketika beralih ke Linux. Pertanyaannya, apakah mungkin menginstal software Windows di Linux dan bagaimana kinerjanya?

Cara Install Software Windows di Linux

Saya pribadi mengakui bahwa sebagian besar software Windows atau software berbayar memiliki kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan software gratisan.

Hal tersebut sangat wajar mengingat, software berbayar didukung finansial yang lebih baik. Karena itu, tidak mengherankan apabila Adobe Photoshop beberapa tahun lebih maju dibandingkan dengan GIMP. Atau Adobe Illustrator serta CorelDRAW jauh lebih kaya fitur dibandingkan dengan Inkscape. Atau Adobe Premiere tentu jauh lebih berkelas jika dibandingkan dengan Open Shot.

Meskipun jauh lebih superior, namun ada banyak software gratisan yang kemampuannya sudah bisa memenuhi apa yang menjadi kriteria atau kebutuhan basic kita ketika ingin membuat video profesional, gambar vektor, atau ketika ingin membuat presentasi hingga mengedit foto.

Software Windows apa saja yang bisa di-install di Linux?

Saya berasumsi bahwa banyak diantara kamu yang pasti dalam kehidupan sehari-hari sering bekerja dengan menggunakan software seperti Microsoft Office, Adobe Photoshop, CorelDraw, AutoCAD, 3Ds Max, Maya, Adobe Premiere, FL Studio, Adobe Flash, hingga Adobe Audition. Apakah berbagai software yang telah disebutkan tersebut bisa di-install di Linux? Jawabannya ya dan tidak.

Saya sendiri sudah mencoba menginstal beberapa aplikasi Windows di Linux dan hasilnya, beberapa versi bisa berjalan cukup baik namun beberapa versi yang lain tidak bisa diinstal dan tidak bisa berjalan dengan sempurna. Dari hasil percobaan install software Windows di Linux, berikut adalah beberapa yang bisa berjalan cukup baik, dan yang tidak.

Perlu diingat, menginstal software Windows di Linux membutuhkan aplikasi yang disebut Wine atau software PlayOnLinux.
  • Adobe Photoshop CS. Berjalan dengan sangat mulus. Kekurangan: Menu “Document Setup” tidak bisa dibuka

  • Adobe Photoshop CS4. Bisa digunakan dengan sangat baik meskipun membutuhkan resource hardware yang lebih besar seperti RAM lebih dari 4 GB atau prosesor dengan frekuensi 2.0 GHz agar bisa berjalan lancar

  • Adobe Flash CS4. Flash CS4 ketika saya gunakan cenderung lambat dan tersendat-sendat. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh spesifikasi laptop saya yang rendah. Laptop saya hanya menggunakan processor sekelas Intel Core i3 @1.9GHz dan RAM 4GB

  • Macromedia Flash 8. Berjalan dengan sangat baik dan lancar serta berbagai tool-nya berfungsi dengan sempurna

  • FL Studio 10. Berjalan dengan sangat baik dan semua tool berfungsi

  • FL Studio 2020. Bisa di-install dan berjalan dengan cukup baik. Namun sayangnya, Keys atau kunci nada tidak muncul sehingga menyulitkan kita untuk melihat nada yang akan dipilih

  • 3Ds Max 6 & 7 bisa diinstal di Linux. Namun sayangnya, 3Ds Max 6 atau 7 tidak bisa membuka jendela ketika dijalankan

  • Adobe Illustrator 10 bisa diinstal namun sayangnya tidak bisa dijalankan. Sedangkan Adobe Illustrator CS2, CS3 atau yang lainnya tidak bisa terinstal

  • Davinci Resolve adalah software video editing yang saat ini mulai naik daun dan bisa di-install dengan sempurna di Linux. Meski demikian, software ini membutuhkan resource hardware khusus dan meng-install-nya di Linux terkesan tidak mudah

  • Camtasia Studio 6 dan Camtasia Studio 7 hingga Camtasia 2020 bisa di install di Linux dengan menggunakan Wine, namun sayangnya tidak bisa merekam dengan sempurna

  • Microsoft Office 2007 bisa diinstal dan bisa berjalan dengan cukup lancar

  • Beberapa software yang belum saya coba di antaranya adalah Adobe Premiere, Adobe Audition, Adobe Dreamweaver, Adobe After Effect, CorelDraw, dan 3D Maya

Keuntungan Install Software Windows di Linux

Seperti yang telah saya sampaikan di atas, beberapa diantara kita, saya yakin sudah terbiasa bekerja menggunakan beberapa software seperti Adobe Photoshop, CorelDraw, Adobe Premiere, atau software seperti Microsoft Office. Kabar baiknya, beberapa software tersebut bisa di-install dengan cukup baik di Linux meski hanya beberapa versi yang bisa berjalan dengan sempurna.

Keuntungan pertama menginstal software Windows di Linux adalah, kamu tidak perlu mempelajari software baru. Misalnya, jika kamu terbiasa bekerja menggunakan Adobe Illustrator, kamu tidak perlu repot mempelajari Inkscape. Atau bagi kamu yang terbiasa menggunakan Microsoft Office, kamu tidak perlu beradaptasi dengan Libreoffice dan WPS Office.

Keuntungan kedua, kamu tak perlu membajak berbagai software tersebut. Di Windows, salah satu cara yang pasti akan kamu ambil jika ingin menggunakan berbagai software berbayar seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Microsoft Office, dan berbagai software lainnya adalah dengan membajak-nya. Entah itu dengan menggunakan crack atau keygen atau serial number palsu dan lain sebagainya.

Karena rata-rata software tersebut berbayar dan hanya tersedia dalam bentuk trial (percobaan) untuk yang gratisan. Trial version biasanya hanya bisa digunakan selama 7-60 hari (tergantung softwarenya). Setelah masa trial habis, software tersebut tidak bisa lagi digunakan atau tidak bisa lagi di-install tanpa menginstal ulang Windows atau menghapus akar-akarnya di registry.

Inilah keuntungan menggunakan Linux. kamu bisa menginstall beberapa software trial tersebut tanpa harus memasukkan serial number palsu atau tanpa harus menggunakan crack. Kamu tetap bisa menggunakan trial version yang secara hukum dianggap legal. Setelah masa trial habis, kamu bisa dengan mudah menghapus software tersebut kemudian menginstalnya kembali dengan masa percobaan 30 hari.

Meskipun terkesan menguntungkan, namun cara ini tidak dianjurkan. Karena, membeli software tetap lebih baik dibandingkan (dengan) menggunakan versi trial yang (bisa) di-install berkali-kali. Terlebih, apabila kamu sudah punya cukup uang untuk membeli software tersebut.

Karena walau bagaimanapun, membeli dan menggunakan software original (asli) tidak hanya menghindarkan kita dari perbuatan curang, tapi juga bisa membantu banyak orang di luar sana yang mungkin ada kaitannya dengan software tersebut. Seperti, developer, penjual (ritel) original software, serta diri kita sendiri maupun keluarga yang akan kita beri makan dengan hasil dari menggunakan software-software tersebut.

Terakhir. Apabila kamu punya pertanyaan tentang software Windows yang bisa di-instal di Linux atau berbagai alternatifnya, jangan ragu-ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Pertanyaan mengenai, apakah Linux bisa menggantikan Windows? Jawabannya kembali kepada diri kamu sendiri. Untuk apa kamu menggunakan laptop dan software apa saja yang kamu butuhkan untuk bekerja.
Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

Posting Komentar untuk "Bisakah Linux Menggantikan Windows?"