Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Distro Linux Terbaik Tahun 2020 untuk Pemula dan Advanced Users

Ketika pertama kali membangun web blog ini, saya berniat untuk berbagi beberapa pengalaman yang saya anggap cukup berharga dan sekiranya bisa bermanfaat. Karena itulah saya tergugah untuk menulis panduan cara migrasi dari Windows ke Linux. Karena saya tahu, di luar sana pasti ada banyak  orang-orang baik dan jujur yang masih belum mengetahui bahwa menggunakan Windows dan berbagai software bajakan selain merugikan diri sendiri juga merugikan banyak orang.

Saya sendiri adalah pengguna Linux (Elementary OS). Dan di luar sana, tentu ada banyak orang seperti saya yang juga menggunakan sistem operasi yang sama. Entah untuk menunjang pekerjaan sehari-hari ataupun sebagai sistem operasi sampingan di laptop atau PC.

Distro Linux Terbaik Tahun 2020 untuk Pemula dan Advanced Users
Tampilan Elementary OS 5.1 Hera

Sistem operasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kinerja maupun produktivitas kita saat bekerja menggunakan suatu perangkat komputer (laptop/PC). Sehingga, memilih memilih sistem operasi yang tepat untuk digunakan adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar.


Selama menggunakan sistem operasi Linux, saya pernah beberapa kali mengganti distro, namun hanya sebatas distro Debian dan varian Linux Mandrake. Selanjutnya, saya lebih memilih menggunakan sistem operasi Linux berbasis Debian karena merasa sudah cukup terbiasa dan cukup familiar, serta sudah bisa memenuhi kebutuhan saya.

Saya pernah mencoba menginstall PCLinux OS, Bodhi Linux, LuBuntu, Ubuntu Studio, Ubuntu, Linux Mint, Chrome OS, hingga pernah juga mencoba beberapa versi sistem operasi Android (x86). Namun sayangnya, tidak semua pilihan sistem operasi tersebut bisa memenuhi kebutuhan dan selera pribadi saya.

Dalam proses pencarian, saya menemukan Elementary OS. Saya menjumpai sistem operasi ini ketika sedang mencari Distro Linux yang tampilannya mirip MacOS.

Saya memang sengaja mencari Distro Linux yang tampilannya mirip dengan Mac OS karena saya adalah penyuka user interface yang bersih, rapi, dan sederhana. Pada awalnya, saya tertarik untuk menggunakan Trenta OS. Tapi sayang, setelah sekian lama menunggu, sistem operasi ini tidak kunjung diluncurkan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan Elementary OS 0.3.1 Freya.

Ketika itu, sistem operasi ini punya segudang masalah yang membuat saya hampir menyerah dan ingin kembali menggunakan Linux mint atau Ubuntu saja. Akan tetapi, user interface-nya yang sederhana dan bersih membuat saya rela bertahan dan berusaha mencari solusi untuk setiap masalah yang saya hadapi. Mulai dari cara mengatasi baterai Linux yang boros, pengaturan kecerahan eOS yang tidak bisa di-setting, koneksi bluetooth yang tidak bisa bekerja, hingga masalah-masalah dengan depedency.

Untungnya, ada banyak pengguna Linux di luar sana yang mau berbagi bagaimana cara mengatasi berbagai masalah tersebut. Hingga akhirnya saya bisa menggunakan sistem operasi ini dengan perasaan yang lebih nyaman dan tenang.

Hingga saat ini. Sampai Elementary OS mencapai versi 5.1.2 Hera, saya masih setia menggunakan salah satu Distro Linux turunan Ubuntu ini.

Saya menganggap Elementary OS sebagai salah satu Distro Linux terbaik. Dan tentu, ada banyak user yang juga akan mengamini pendapat saya, meskipun tidak sedikit pengguna Linux lainnya yang pasti akan mengatakan Distro Linux A, B, C... jauh lebih baik.

Tidak bisa dipungkiri bahwa menentukan sebuah Distro Linux terbaik untuk tahun 2020 ini selalu menjadi perdebatan. Karena pada dasarnya, setiap orang akan menganalisa, menilai, serta melihat dari sudut pandang yang berbeda terhadap setiap Distro Linux yang ada di hadapan mereka.

Terlepas dari apa pendapat dan kebutuhan kita akan sistem operasi untuk menunjang pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, berikut adalah beberapa Distro Linux yang saya anggap sebagai yang terbaik di tahun 2020, yang cocok digunakan untuk pemula dan juga user yang sudah berpengalaman.

Elementary OS adalah Distro Linux buat menurut saya


Elementary OS Hera Desktop
Elementary OS Hera Desktop

Seperti yang telah saya ungkapkan di atas, ada banyak faktor yang membuat kita menjatuhkan pilihan pada sebuah Distro Linux. Bagi saya pribadi, faktor tampilan yang sederhana dan bersih serta mudah digunakan atau dipahami adalah faktor yang menyebabkan saya menjatuhkan pilihan pada Elementary OS.

Walau demikian, saya juga tidak memungkiri apabila stabilitas dan dukungan aplikasi atau software sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan masalah yang kerap kali muncul. Semakin minim masalah yang ada, maka akan semakin baik.

Hingga versi terbaru yaitu versi 5.1.2 (Hera), saya merasakan sistem operasi ini cukup lancar dan minim masalah. Satu-satunya masalah yang saya keluhkan setelah meng-upgrade dari versi Jono ke versi Hera adalah freezing yang kerap saya rasakan pada saat multitasking atau ketika memainkan dan streaming video.

Namun masalah ini sudah bisa saya atasi dengan meng-upgrade kernel ke versi yang lebih baru. Bagi kamu yang juga mungkin punya pengalaman sama dan kebetulan belum menemukan solusi untuk masalah ini, kamu bisa membaca artikel saya sebelumnya yang membahas mengenai cara upgrade Kernel Linux Elementary OS.

Dari pengalaman menggunakan sistem operasi Elementary, ada beberapa kelebihan yang dimiliki sistem operasi ini menurut saya, diantaranya adalah:
  • Tampilannya sangat sederhana dan bersih sehingga enak dipandang. Bahkan, Techradar menjulukinya sebagai "the best looking distro in the world"

  • Aplikasi atau software bawaan OS ini sangat minim namun cukup lengkap sehingga file instalasi yang perlu kita download tidak terlalu berat. Begitu juga saat kita tidak membutuhkannya, tidak banyak aplikasi yang harus kita uninstall

  • Berbagai masalah yang kerap muncul seperti baterai yang boros, bluetooth yang tidak bekerja, koneksi wi-fi yang tidak muncul, dan lain-lain bisa diatasi dengan mudah. Karena, ada banyak forum atau pengguna lainnya yang membahas solusi untuk masalah masalah tersebut

  • Versi terbaru (Hera) sangat minim masalah. Praktis, saya menjumpai hanya satu masalah yaitu freezing yang dapat diatasi dengan mengupgrade karena ke versi yang lebih tinggi

  • Tampilan OS ini sangat mirip dengan Mac OS. Jadi, buat kamu yang menyukai tampilan perangkat Apple yang terkenal sederhana dan user friendly, kamu bisa mencoba sistem operasi yang satu ini

Linux Mint merupakan Distro Linux terbaik tahun 2020 lainnya untuk pemula


Tampilan Linux Mint Cinnamon
Tampilan Linux Mint Cinnamon

Sistem operasi Linux Mint akan selalu ada dalam list saya. Karena jika tidak ada Elementary OS, kemungkinan besar saya akan menggunakan Linuxmint sebagai sistem operasi utama di laptop.

Tampilannya yang rapi dan pemilihan warnanya yang lembut serta mudah digunakan adalah alasan utama mengapa saya menyukai sistem operasi ini. Disamping itu, sistem operasi ini juga didukung oleh orang-orang yang punya dedikasi tinggi dan profesional. Sehingga tidak mengherankan apabila sistem operasi ini sangat bagus dan mudah diterima serta sangat disukai oleh banyak user.

Disamping alasan di atas, saya juga menyukai Linuxmint karena ada banyak pilihan varian (edisi) yang tersedia. Mulai dari,
  • Edisi Cinnamon. Ini adalah edisi lengkap atau yang paling tinggi yang bisa juga disebut sebagai edisi Ultimate

  • Matte Edition. Berbeda dengan edisi Cinnamon yang yang tampilannya didesain lebih modern, halus, dan inovatif, edisi Matte terlihat lebih klasik namun tetap stabil dan kuat

  • Edisi Xfce. Pilihan yang terakhir diperuntukan bagi user yang kebetulan punya komputer dengan spesifikasi rendah. Karena pada dasarnya, Linuxmint edisi Efce dirancang seringan dan sesimpel mungkin agar dapat bekerja secara efisien pada berbagai macam perangkat laptop atau PC

Ubuntu adalah pilihan sistem operasi paling stabil dan up to date


Destop Ubuntu
Destop Ubuntu


Baik Elementary OS maupun Linux mint, kedua-duanya merupakan turunan dari Ubuntu. Sistem operasi ini dikenal sebagai salah satu Distro Linux terbaik yang cukup stabil dan punya banyak dukungan software atau aplikasi.

Sayangnya, sistem operasi ini sedikit agak berat sehingga membutuhkan spesifikasi hardware yang agak tinggi untuk bisa menjalankannya dengan mulus.

Saya adalah salah satu penyuka tampilan Ubuntu meskipun tampak tidak biasa dan agak membingungkan ketika pertama kali menggunakannya. Namun, seperti yang saya katakan di atas, OS ini membutuhkan hardware yang mumpuni untuk menjalankannya secara smooth.

Karena itulah, saya tidak menggunakan sistem operasi ini. Mengingat, laptop yang saya gunakan saat ini kemampuan hardware-nya sangat terbatas (processor Intel Core i3 1.9 GHz yang didukung dengan RAM 4GB dan storage type HDD).

Berbicara soal Ubuntu, ini adalah salah satu sistem operasi Linux yang paling stabil dan inovatif serta bisa mendukung banyak hal. Karena itulah, tidak mengherankan apabila berbagai kalangan dan latar belakang user banyak yang menjatuhkan pilihan mereka pada distro yang satu ini.

Saat ini, Ubuntu sudah mengembangkan sistem operasi yang terintegrasi dengan internet atau cloud sehingga cukup fleksibel apabila digunakan untuk bekerja dalam berbagai situasi.

Ubuntu versi terbaru adalah Ubuntu 18.04 LTS dan versi 19.10 untuk desktop maupun server. Sistem operasi ini memiliki beberapa varian yang bisa kamu pilih berdasarkan kebutuhan. Mulai dari,

  • Kubuntu. Varian yang satu ini menggunakan desktop jenis KDE yaitu jenis desktop atau tampilan (antarmuka) yang klasik atau sekelas windows XP dan windows 7

  • Lubuntu. Jika kamu menginginkan sebuah sistem operasi dengan desktop yang mudah digunakan serta cepat dan ringan, sehingga bisa di-instal di laptop lama sekali pun, kamu bisa memilih varian Lubuntu. Mungkin untuk mempertahankan agar sistem operasi ini tetap ringan dan lancar saat digunakan, Karena itulah pengembang sengaja menyertakan software seperti AibWord (word processor) dan Gnumeric (spreadsheet tool). Meskipun tampaknya sapele, namun kedua software tersebut memang sudah cukup mumpuni untuk mengetik atau kumpulan spreadsheet. Namun jika ingin menggunakan software yang lebih profesional dan siap diajak untuk melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks, maka kamu bisa saya menginstal Libreoffice, Open Office, atau WPS. Untuk mengetahui apa saja software yang bisa kamu gunakan di Linux sebagai pengganti software Windows, kamu bisa membaca artikel yang pernah saya tulis sebelumnya

  • Ubuntu Budgie. Pilihan selanjutnya adalah Ubuntu Budgie. Varian yang satu ini sengaja diciptakan untuk memberikan pengalaman sebuah desktop yang sederhana dan elegan. Jadi, kalau kamu terobsesi dengan antarmuka yang bersih dan rapi serta sederhana atau elegan, memilih menginstal Ubuntu Budgie adalah pilihan sempurna

  • Xubuntu. Jika kamu mencari Distro Linux (Ubuntu) terbaik tahun 2020 yang ringan atau kecil serta bisa di-instal di laptop lawas, selain Lubuntu kamu juga bisa mempertimbangkan Xubuntu. Perbedaan antara Lubuntu dengan Xubuntu terletak pada ada jenis desktop yang digunakannya. Jika Lubuntu menggunakan desktop jenis LXDE, maka Xubuntu menggunakan jenis Xfce

Arch Linux cocok untuk pengguna yang suka melakukan kustomisasi


Distro Linux Terbaik Arch Linux
Tampilan Arch Linux

Sistem operasi apapun yang kita gunakan, entah itu Android, Windows, ataupun Linux, ada kalanya kita ingin melakukan kustomisasi atau beberapa perubahan agar antarmuka (UI) perangkat yang kita gunakan terlihat berbeda dan unik atau sesuai dengan selera masing-masing.

Saat menggunakan Linux, kamu akan merasakan pengalaman yang jauh lebih menyenangkan dan memuaskan karena, kamu akan lebih leluasa saat melakukan customize. Mengingat Linux adalah sistem operasi yang terbuka dan free, maka melakukan custom adalah sesuatu yang sangat lumrah.

Dari sekian banyak pilihan Distro, Arch Linux adalah yang memiliki potensi paling besar untuk di-custom. Walau demikian, sistem operasi ini bukanlah untuk pemula.

Namun jika kamu ingin tetap mencoba distro yang satu ini, kamu tetap bisa melakukannya dan tidak perlu khawatir. Karena ada banyak tutorial serta dukungan forum yang bisa kamu kunjungi untuk mendalami dan mencari tahu apa saja yang kamu butuhkan setelah menginstal Arch Linux.

Tujuan utama sistem operasi ini diciptakan adalah untuk memberikan tampilan dan pengalaman penggunaan yang sederhana, kode yang rapi dan benar, serta pendekatan yang minimalis. Karena itulah, kamu tidak akan menemukan banyak aplikasi bundelan di salah satu distro Linux terbaik 2020 pilihan saya ini.

Dengan kata lain, kamu bisa mendownload dan menginstal sendiri apapun software atau aplikasi yang kamu butuhkan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan atau kebiasaanmu.

Ubuntu Studio sangat cocok bagi kamu sering edit video dan audio


Software FL Studio 20 di Ubuntu Studio
Software FL Studio 20 di Ubuntu Studio

Sekarang, kegiatan editing video adalah sesuatu yang semakin lumrah dan semakin jamak kita temukan di masyarakat. Mulai dari menggunakan aplikasi sederhana di hp atau tablet Android hingga menggunakan software yang lebih mumpuni berbasis desktop Windows, Linux, maupun Mac OS.

Selain untuk dibagikan di sosial media, biasanya kita juga kerap mengedit video dan audio untuk membuat konten YouTube. Nah, kalau kamu tertarik untuk menggunakan sistem operasi gratis dan tidak ingin lagi membajak Windows (karena sudah tobat) beserta berbagai software-nya yang terkenal mahal, kamu bisa mencoba meng-install Ubuntu studio sebagai sistem operasi utama.

Distro Linux yang satu ini memang diciptakan untuk memudahkan kita memproduksi audio maupun video. Bisa dibilang, ini adalah sistem operasi alternatif yang cukup bagus untuk menggantikan sistem operasi dan software software mahal yang biasanya kita jumpai pada Windows ataupun Mac OS.

OpenSUSE untuk mereka yang membutuhkan tingkat keamanan lebih tinggi


Best Linux 2020 Open Suse
Tampilan Desktop Open Suse Terbaru

Penggunaan OpenSUSE sebagian besar ditujukan bagi developer (pengembang) serta sysadmins. Meski demikian, kamu juga bisa mencoba sistem operasi ini jika menginginkan sebuah distro yang tingkat security-nya sangat baik serta mudah di-customize.

Sistem operasi ini terbagi menjadi dua distribusi utama, yaitu OpenSUSE Leap dan OpenSUSE Tumbleweed.

Versi Leap lebih cocok digunakan oleh para pebisnis karena cenderung lebih stabil dan dirilis setahun sekali dengan dukungan selama 3 tahun.

Sedangkan versi Tumbleweed adalah pilihan yang lebih up to date karena bisa langsung didownload dan digunakan segera setelah diuji. Versi Tumbleweed banyak berisi aplikasi versi terbaru yang bagus-bagus dan cukup stabil sehingga cocok digunakan sebagai sistem operasi sehari-hari.

Setiap tahun DistroWatch biasanya akan merilis artikel yang membahas mengenai Distro Linux terbaik. Dan Hampir setiap tahun pula, OpenSUSE tidak pernah keluar dari rangking 5 besar. Itu membuktikan bahwa sistem operasi ini merupakan salah satu yang terbaik dan bisa diandalkan.

Itulah beberapa Distro Linux terbaik tahun 2020 untuk pemula dan pengguna yang sudah berpengalaman. Pilihan distro tersebut hanya saya pilih berdasarkan beberapa faktor saja. Apabila pilihan di atas masih kurang memuaskan, kamu juga bisa mencoba beberapa rekomendasi Distro Linux lainnya seperti:


  • CentOS
  • Pearl OS
  • Tails
  • Clear Linux (Proyek khusus dari Intel Semiconductor)
  • Manjaro
  • Solus
  • MX Linux
  • Zorin
  • Fedora
  • Kali, hingga
  • Debian
Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

13 komentar untuk "Distro Linux Terbaik Tahun 2020 untuk Pemula dan Advanced Users"

  1. kalo aku lebih suka pake Linux Mint, mudah sekali tampilannya
    Solus, Manjaro, Elementary juga pernah nyoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga dulu awalnya suka LinuxMint. Sekarang udah beralih ke Pop!OS hehehe

      Hapus
  2. Betul bos Lubuntu ringan. Ditambahin LibreOffice sama Chrome, sekedar buat ngetik, browsing, dan yutuban lancar jaya di Asus K43U berusia hampir 9 tahun :D

    BalasHapus
  3. halo mas, saya ingin bertanya, saya sudah download dan merufus elementary os, tapi kenapa ya tidak bisa boot? sekalinya dicoba dengan metode DD malah muncul tulisan invalid magic number, saya sudah mencari sana sini dan bingung, soalnya flashdisk yg saya punya hanya 1...

    BalasHapus
  4. Kalau saya juga saat ini pakai elementary OS gan, simpel dan elegan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget. Tapi, saya udh beberapa bulan ini menginggalkan ElementaryOS dan beralih ke POP!_OS. Tapi istri masih setia pakai ElementaryOS

      Hapus

  5. Selamat Pagi, salam Kenal, saya memiliki komputer bekas layak pakai dgn Os bawaan win 2000 32bit
    Saya ingin instal Os berbeda dan menggunakan untuk mndukung kerja di dekorasi dalam dan luar ruangan, mohon petunjuknya sy msih awam tentang Os Linux ataupun Ubuntu.
    Jika berkenan saya mohon petunjuk Saudara untuk membantu saya, harus saya mulai darimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi dan salam kenal juga. Kalo spek komputer nggak terlalu tinggi. Misal RAM 1GB atau 2GB bisa pakai LuBuntu atau Linux Mint versi lawas seperti Linuxmint/Lubuntu 16.10 atau 18.04 32Bit.
      LinuxMint dan Ubuntu cocok untuk pemula karena mudah diinstall dan mudah digunakan.
      Arch Linux bisa jadi alternatif pilihan Distro Linux terbaik yang ringan kalo agan mau yang agak advanced.
      Untuk pemula biasanya disarankan install Linux di samping Windows (install along side Windows). Ini bermanfaat untuk memuluskan proses transisi dari Windows ke Linux. Terutama untuk mencari dan mempelajari software apa yang paling agan butuhkan. Kalau sudah sepenuhnya bisa mengandalkan Windows, baru agan bisa install full Linux di komputer.

      Silahkan email saya untuk pertanyaan dan saran

      Hapus
  6. selamat malam mas, mau tanya, kalo mau migrasi dari win 10 di laptop asus x441s ke linux, sebaiknya pakai linux apa ya? spertinya linux mint menarik, tapi apakah bisa di-install, karena ram nya hanya 2gb (tdk bisa ditambah krn ram-nya tertanam) dan lemot banget pake win 10.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sy saranin cari distro ringan gan. Misalnya Ubuntu atau LinuxMint 18 Versi 32 bit atau MXLinux. Mint versi terbaru yg 64 bit bisa aja sih, cuma agak lemot kalo multitasking. Kalo pake 64-bit pilih yang versi Xfce atau Mate

      Hapus